Manajemen Produksi
Merupakan
proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses
manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari
produk, pabrik, proses, program dan manusia.
Sedangkan
pengertian produksi adalah kegiatan perusahaan untuk menghasilkan
barang atau jasa dari sumber-sumber faktor produksi dengan tujuan untuk
dijual lagi. Tanggung jawab suatu anajer produksi sangat besar, karena
dia yang menentukan sumber-sumber produksi apa saja yang dapat dijual.
Proses produksi menurut pembagian yang macam-macam digolongkan menjadi 4 yaitu :
1. Sifat produk
Sifat dan Manfaat Produk
Sifat barang merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fi sik dapat dilihat, setiap penjual harus memahami sifat sifat yang ada pada barang dagangannya, karena sangat diperlukan dalam mengatur sirkulasi penggantian barang baik barang yang dipajang di toko maupun barang yang ada dalam persediaan, Setiap barang dagangan harus diperlakukan berbeda karena setiap barang memiliki karakter yang berbeda pula, demikian juga dalam melakukan klasifikasi harus adanya penempatan dan penataan yang sesuai dengan sifatnya masing-masing untuk menghindari terjadinya dampak dari satu barang terhadap barang lainnya, selain itu memberikan kemudahan dalam pemeriksaan dan penggantian setiap barang.
Sifat barang merupakan karakter yang melekat pada barang itu sendiri secara fi sik dapat dilihat, setiap penjual harus memahami sifat sifat yang ada pada barang dagangannya, karena sangat diperlukan dalam mengatur sirkulasi penggantian barang baik barang yang dipajang di toko maupun barang yang ada dalam persediaan, Setiap barang dagangan harus diperlakukan berbeda karena setiap barang memiliki karakter yang berbeda pula, demikian juga dalam melakukan klasifikasi harus adanya penempatan dan penataan yang sesuai dengan sifatnya masing-masing untuk menghindari terjadinya dampak dari satu barang terhadap barang lainnya, selain itu memberikan kemudahan dalam pemeriksaan dan penggantian setiap barang.
Sifat barang dipengaruhi oleh faktor-faktor:
a. Bahan baku yang digunakan pada saat proses produksi,
b. Proses pengolahannya,
c. Daya tahan barang,
d. Cara pemakaian dan pemeliharaan.
Jika
dalam proses produksi menggunakan bahan baku bermutu tinggi dan tepat
ukurannya dengan pengolahan yang baik, mungkin akan menghasilkan barang
yang memiliki daya tahan lama, jika dapat menghasilkan barang yang baik
cara pemeliharaannyapun tidak memerlukan waktu dan tenaga yang relatif
banyak atau tidak memerlukan penggantian barang dengan segera, sifat
barang berpengaruh terhadap manfaat barang dalam pola kosumsi dan pola
arus barang di toko. Manfaat barang merupakan faedah yang diberikan
suatu barang kepada pemiliknya atau kepada yang membutuhkanya.
Berdasarkan sifat dan tingkat konsumsinya, di mana barang dapat dikategorikan/digolongkan menjadi:
a. Barang tahan lama (Durable goods)
Ialah barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan dalam pemakaian berulang kali. Contoh: lemari es, pakaian dan sebagainya.
Barang tahan lama memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,
Ialah barang berwujud yang biasanya secara normal dapat bertahan dalam pemakaian berulang kali. Contoh: lemari es, pakaian dan sebagainya.
Barang tahan lama memerlukan penjualan dan pelayanan yang lebih pribadi,
b. Barang tidak tahan lama (non durable goods)
Ialah barang berwujud yang secara normal dapat dikomsumir sekali atau beberapa kali contoh: daging, sabun, mengingat barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, maka barang tersebut tersedia diberbagai tempat,
Ialah barang berwujud yang secara normal dapat dikomsumir sekali atau beberapa kali contoh: daging, sabun, mengingat barang-barang ini dikonsumsi dengan cepat dan sering dibeli, maka barang tersebut tersedia diberbagai tempat,
c. Barang yang bersifat klasikal
Ialah barang yang digemari dan disukai konsumen sepanjang masa meskipun ada model dan produk baru, biasanya penggemar model ini merupakan fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan kebanggaan dan kepuasan tertentu misalnya blue jeans merek Levi’s.
Ialah barang yang digemari dan disukai konsumen sepanjang masa meskipun ada model dan produk baru, biasanya penggemar model ini merupakan fanatik terhadap merek barang tertentu karena dapat memberikan kebanggaan dan kepuasan tertentu misalnya blue jeans merek Levi’s.
d. Barang yang bersifat kotemporer
Sifat barang yang kotemporer dipengaruhi trend dan kegemaran konsumen, barang semacam ini akan memberi manfaat ekonomis terhadap penjual jika selalu mengikuti perkembangan trend yang terjadi di masyarakat, dan manfaat yang diberikan barang kepada konsumen rasa percaya diri, karena mengikuti trend lingkungannya.
Sifat barang yang kotemporer dipengaruhi trend dan kegemaran konsumen, barang semacam ini akan memberi manfaat ekonomis terhadap penjual jika selalu mengikuti perkembangan trend yang terjadi di masyarakat, dan manfaat yang diberikan barang kepada konsumen rasa percaya diri, karena mengikuti trend lingkungannya.
e. Barang yang bersifat Adjustable
Adalah barang yang menyesuaikan dengan mengikuti perubahan iklim, dan barang semacam ini akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim,
seperti musim penghujan dan kemarau. Misalnya payung.
Adalah barang yang menyesuaikan dengan mengikuti perubahan iklim, dan barang semacam ini akan dirasakan manfaatnya jika terjadi perubahan musim,
seperti musim penghujan dan kemarau. Misalnya payung.
f. Barang yang bersifat luxirius
Adalah barang yang sifatnya mewah dan konsumennya dari golongan tertentu dan toko biasanya menyediakan ruang khusus dengan maksud untuk mempertahankan karakteristiknya, manfaat yang dirasakan oleh konsumen adalah kemewahan dan kelas tersendiri karena memberikan gengsi tersendiri, contohnya berlian, perhiasan.
Adalah barang yang sifatnya mewah dan konsumennya dari golongan tertentu dan toko biasanya menyediakan ruang khusus dengan maksud untuk mempertahankan karakteristiknya, manfaat yang dirasakan oleh konsumen adalah kemewahan dan kelas tersendiri karena memberikan gengsi tersendiri, contohnya berlian, perhiasan.
g. Barang yang bersifat Prestisius
Adalah barang yang memberikan kedudukan tersendiri dalam kehidupan sosial seseorang dan biasanya ditata dan dikelompokan secara eklusif di dalam toko, manfaat yang dirasakan konsumen adalah image tertentu jika menggunakan barang tersebut misalnya jika menggunakan dasi.
Adalah barang yang memberikan kedudukan tersendiri dalam kehidupan sosial seseorang dan biasanya ditata dan dikelompokan secara eklusif di dalam toko, manfaat yang dirasakan konsumen adalah image tertentu jika menggunakan barang tersebut misalnya jika menggunakan dasi.
h. barang yang bersifat praktis
Adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan berkesan santai, manfaat yang dirasakan konsumen adalah kemudahan dalam pemakaiannya dan rasa santai dan biasanya digunakan dalam kegiatan keseharian di luar dinas misalnya memakai T Shirt, sandal atau jaket.
Adalah barang yang penggunaannya tidak rumit dan berkesan santai, manfaat yang dirasakan konsumen adalah kemudahan dalam pemakaiannya dan rasa santai dan biasanya digunakan dalam kegiatan keseharian di luar dinas misalnya memakai T Shirt, sandal atau jaket.
2. Tipe proses produksi (jangka waktu produksi)
Jenis-Jenis Proses Produksi
Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan.
Secara umum, proses produksi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu proses produksi yang terus-menerus (countinous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (intermittent processes). Perbedaan pokok dari kedua proses produksi tersebut adalah berdasarkan pada panjang tidaknya waktu persiapan untuk mengatur (set up) peralatan produksi yang digunakan untuk memproduksi suatu produk atau beberapa produk tanpa mengalami perubahan.
Sifat-sifat atau ciri-ciri dari proses produksi yang terus-menerus (countinous processes), yaitu :
1) Produk yang dihasilkan pada umumnya dalam jumlah besar dengan variasi yang sangat kecil dan sudah distandarisasikan.
2) Sistem atau cara penyusunan peralatannya berdasarkan urutan pengerjaan dari
produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout/departementation
by product.
produk yang dihasilkan, yang biasa disebut product layout/departementation
by product.
3) Mesin-mesin yang digunakan untuk menghasilkan produk bersifat khusus
(Special Purpose Machines).
(Special Purpose Machines).
4) Pengaruh operator terhadap produk yang dihasilkan sangat kecil karena mesin
biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
biasanya bekerja secara otomatis, sehingga seorang operator tidak perlu memiliki keahlian tinggi untuk pengerjaan produk tersebut.
5) Apabila salah satu mesin/peralatan terhenti atau rusak, maka seluruh proses
akan terhenti.
akan terhenti.
6) Job strukturnya sedikit dan jumlah tenaga kerjanya tidak perlu banyak.
7) Persediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses lebih rendah dari padapersediaan
bahan mentah dan bahan dalam proses pada proses produksi yang
terputus-putus.
8) Diperlukan perawatan khusus terhadap mesin-masin yang digunakan.
9) Biasanya bahan-bahan dipindahkan dengan peralatan yang tetap (fixed path
equipment) yang menggunakan tenaga mesin, seperti konveyor.
equipment) yang menggunakan tenaga mesin, seperti konveyor.
3. Berdasarkan manfaat yang diciptakan.
4. Teknik (sifat) produksi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar